Photobucket Photobucket

Kamis, 13 Januari 2011

RAJUK

Bersama embun yang menguap dan cucian siang yang risau

dan sebagainya penjuru teduh itu tiba-tiba mengejarku
kemudian ia pun datang berhelai bianglala

dan tiada bersifat cahaya mendekati gulita ruang bawah kita yang di kata
hampir saja akan merinai segala manis yang menjelmakan iris

engkau bilang sederai adzan melemasi kekar yang biasa dalam datar
getar berlayar ke biru pulau-pulau.

0 komentar: